Bismillahirrahmanirrahiim.
Segala puji bagi Allah yang masih mengizinkan aku untuk mengetik beberapa kalimat tentang kalian yang punya tempat tersendiri di ruang bernama ‘Hati’.
Syukur tanpa jeda yang tak lelah ku ucap kala teringat kebersamaan bersama kalian dua tahun tujuh bulan beberapa hari ini, Alhamdulillaah. Awalan yang tak bisa ku raba apa maksudnya, pertengahan yang penuh perjuangan, dan berakhir dengan hal-hal yang membahagiakan. Alhamdulillaah tsumma Alhamdulillaah, Yaa Allaah. Begitu baiknya Dia mengirimkan kalian, menjadikan kalian peran yang membantu hijrahku dari ‘masa kelam’, dan membantuku menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Qur’an. Ah, aku bahagia sekali 🙂
September – Oktober 2013
Kisahku berawal di bulan ini. Bulan penuh perkenalan. Perkenalan dengan dunia baru dan status baru—dunia perkuliahan dan status sebagai mahasiswi, perkenalan dengan teman kelas, perkenalan dengan teman dari berbagai jurusan, perkenalan dengan kehidupan organisasi, dan perkenalan lainnya yang banyak sekali. Aku yang tergolong sulit beradaptasi dengan lingkungan beserta orang-orang baru mengawalinya dengan penuh grogi di sana-sini. Duh, kalo diinget mah itu momen ‘qwertyuiop’ banget hehe.. tapi, Alhamdulillaah sekali hal-hal itu bisa terlewati dan membuat daftar nama temanku bertambah hari demi hari, yeiy!
Di bulan ini pula, aku mengenal dunia ke-Lembaga Dakwah Kampus-an. Kenapa milih masuk LDK? Jadi gini, cerita dikit yaa hehe. Dari jaman SMP aku tertarik banget sama yang namanya ‘Rohis’ include mentoring ya, kenapa? Pertama, aku menemukan ekstrakulikuler yang santai dan gak banyak gerak wkwk (ini dulu ya. Rohis SMP jaman sekarang mah udah keren bgd!). Kedua, aku dapet kakak mentor yang bikin aku ‘tobat’. Ketiga, aku punya sahabat-sahabat hebat yang Alhamdulillaah sekali masih awet sampai saat ini :’). Keempat, aku suka dapet materi-materi baru tentang keagamaan. Cukup ya alasannya. Jadi, alasan masuk LDK ya gak jauh-jauh dari cari aman dan nyaman serta gak mau jauh-jauh dari-Nya.
Hari demi hari terlewati dengan ke-riweuh-an rutinitas kuliah dan organisasi hingga semester berikutnya,
Maret 2014
Ini kali pertamaku ikut kepanitiaan acara LDK, ya walaupun sebagai anggota Alhamdulillaah masih bisa bantu sana-sini :’)
Mei 2014
Ini bulan di mana departemenku (Marakas) mengadakan acara yaitu “Lio Project”. Mari ku jelaskan sedikit apa itu Marakas. Marakas adalah Munasharah dan Aksi Sosial Masyarakat. Departemen yang merangkum isu-isu keislaman yang sedang terjadi, mengoordinir aksi-aksi keislaman, dan terjun langsung ke masyarakat. Departemen bagian akhwat yang dikoordinatorkan seorang yang lembut dan santun sekali. Alhamdulillaah, dapet banyak pelajaran dari kakak ini :). Dalam departemen itu ada beberapa program kerja yang salah satunya adalah “Lio Project”. Kebetulan, aku sebagai penanggungjawab pekanan proker ini bersama salah satu ikhwan. Lio project adalah kegiatan belajar-mengajar di salah satu daerah dekat Stasiun Depok Baru, Kampung Lio namanya. Mau curhat sedikit (lagi), sebenernya aku gak ada jiwa-jiwa main sama anak-anak lepas SMA lalu. Kemudian, diamanahkan untuk mengajarkan hal-hal yang berbau keagamaan kepada adik-adik di Kampung Lio. Serta merta, amanah tersebut yang membuka hatiku kalo anak-anak itu menyenangkan terlebih lagi mereka membutuhkan pendidikan. Pokoknya banyak banget hikmah yang bisa dituai di tempat itu. Makna sabar, berbagi, karakter diri, dan lain sebagainya jadi ter-upgrade dengan sendirinya. Intinya, BAHAGIA!!!
Juli 2014
Bulan berkah. Ramadhan pertama dengan status mahasiswi, yeiy! Bulan di mana aku terlibat dalam kepanitiaan Ramadhan yang amazing banget dan mendapatkan ‘keluarga’ baru—HFZ Family. Cerita-cerita baru yang dimulai dengan berbagai pertanyaan dan kebingungan lalu berakhir dengan ungkapan cinta yang tak kunjung aku deklarasikan. Tapi, karena udah aku tulis barusan, jadiiii “HFZ, thank you and I love You.”
Pertengahan 2014 – September 2015
Bulan-bulan penuh cerita suka-duka. Bulan-bulan penuh alasan pulang malam. Bulan-bulan penuh pemakluman. Bulan-bulan riweuh bin ribet. Bulan-bulan penuh dengan upgrading sana-sini. Bulan-bulan SERU! Bulan penuh isu. Bulan penuh harap dan cemas yang menyatu. Masa-masa kampanye di Pemilihan Raya pejabat-pejabat kampus. Aseli, ini PEMIRA pertama saya selama di kampus. Dan Alhamdulillaah LUAR BIASA!! Gak bisa banyak kata di rentang bulan yang cukup lama ini :’)
Oktober 2015 – Juni 2016
Bulan kejutan. Pemberian amanah yang tak pernah salah pundak. Bulan-bulan awal saling menyemangati. Dipenuhi syuro sana-sini. Tingkat tiga yang ‘lalalala’ banget. Litbang di LDK yang bikin ‘Aku mau main terus sama kalian rasanya’ dan bulan di mana aku menemukanmu—iya, kamu *ups. Masa-masa di mana teman-teman D3 sibuk magang serta bikin laporan + organisasi yang belum udahan dan yang D4 masih berkutat dengan dunia ‘tugas dari dosen’, UTS, dan UAS serta organisasi yang amat sangat menyita waktu di tingkat ini. Makin banyak alasan untuk pulang malem dan berangkat jauh lebih pagi. Gak kenal Sabtu-Ahad, keluaaarrr terus. Telpon dari orang tua yang makin sering terdengar dan jam makan yang seringkali diabaikan. Pertanyaan “Dek, masih di kampus?” yang menjadi sebuah keharusan si Papa kirimkan.
Masa di mana aku akhirnya merasakan seperti apa rasanya Thypus dan dua kali ambruk yang bikin absensi di sana-sini banyaaakkk sekali. Maafkan aku :’)
Masa-masa aku memaknai sehat dengan sebaik-baiknya walaupun tetap ambruk berkali-kali.
Juli 2016
Kalian yang sibuk dengan persiapan sidang Tugas Akhir dan aku yang ribet mencari tempat PKL.
September 2016
Masa bahagia teman-teman D3. Selamat, kalian WISUDA!!!
Masa pemaknaan indahnya sebuah hasil dari perjuangan. Aku yang rela datang dari pagi membawakan cokelat yang meleleh terkena panasnya mentari (tau dong gimana rasanya siang-siang di Balairung UI? Haha). Hari di mana galeri Handphone aku berontak kebanyakan foto wkwk. Hari di mana aku bahagia plus sedih karena kelulusan kalian yang artinya akan jarang bertemu.
Selanjutnya, cerita tak berakhir dikelulusan kalian. Karena yang namanya keluarga akan terus bersama *eh. Walaupun seringkali debat mewarnai, wacana tak kunjung henti, dan canda yang mengobati. Terima kasih pelajarannya nyaris tiga tahun ini. Kalian berharga bak mutiara di dalam lautan yang mahal harganya, bagai mawar di tepian jurang yang butuh perjuangan mendapatkannya. Maaf belum bisa membaur dan masih kaku bin cupu. Nyamanku masih di syiar squad nih. Nanti biar ku upgrade lagi ya hihi..
Uhibbukum Fillah :”)